Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makalah Biologi "Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia"


                                    KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia” ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.
Bakteri merupakan mikro organisme hidup yang Allah SWT ciptakan sangat kecil hingga tidak kasat mata, dibutuhkan alat tertentu untuk dapat melihatnya, seperti mikroskop. Bakteri diciptakan dengan berbagai bentuk, fungsi dan sifat yang berbeda. Dengan makalah ini penulis akan memaparkan apa itu bakteri?
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Amin.

                                                                                                                             Curup  Pebuari 2017
                                                                                                                                        Penulis


                                                                                                                                      Reza Tri Ulpa


DAFTAR ISI
HALAMANSAMPUL…………………………………………………………………….....i
KATA PENGANTAR................................................................................................ ....... ......ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I      PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B.  Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C.  Tujuan Makalah....................................................................................................................2
BAB II    EUBACTERIA (BAKTERI) Dalam Kehidupan Manusia
A. Pengertian..............................................................................................................................3
B.  Pembahasan..........................................................................................…………..............12
BAB III   SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...............................................................................................................................13
B.  Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR FUSTAKA…………………………………………………………………………………….14








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini di sebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah factor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber–sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun  dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Untuk mencegah terjangkitnya  penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang itu bakteri bagaimana bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apa itu eubacteria (bakteri)?
2.    Bagaimana bakteri berkembang biak?
3.    Bagaimana bentuk bakteri?
4.    Bagaimana jenis-jenis bakteri?
5.    Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?

C.    Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan tujuan :
1.    Untuk mengetahui apa itu eubacteria (bakteri).
2.    Untuk mengetahui bagaimana bakteri berkembang biak.
3.    Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
4.    Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis bakteri.
5.    Untuk mengetahui bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan.



BAB II
EUBACTERIA (BAKTERI)

A.    Pengertian, Ciri dan Struktur Bakteri
Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.Organisme multiselluler
2.Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6.Hidup bebas atau parasite
7.Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8.Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2.Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri :

    Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
Sitoplasma adalah cairan sel.
 Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
 Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
B.     Pembahasan
• Pembiakan Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
Ada tiga cara paraseksual yang diketahui, yaitu transformasi, konjugasi dan transduksi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.

Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.


Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
Pembelahan Biner, pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1.Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2.Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3.Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.

•Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1.Bakteri Kokus :
kokus
 Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
 Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
 Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
 Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
 Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
 Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur

2.Bakteri Basil :
Basil
Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
 Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
    Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
Bakteri Spirilia
spirilia
Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
 Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
 Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
-Jenis Bakteri
Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel
1.Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel.
2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua kelompok flagel  yang masing-masing terdapat di ujung tubuhnya.
4.Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung tubuhnya.
5.Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.
Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel Melalui Sistem Pewarnaan Gram
1.Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal. Contohnya: Bacillus subtilis, Clostridium botulinum, Vibrio cholerae, Neisseria gonorrhoeae, dan Treponema pallidum.
2. Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis. Contohnya: Escherichia coli, Streptococcus mutans, Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus aurens.
Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen
1.Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan oksigen bebas. Contohnya: Escherichia coli.
2.Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali dan kadang bisa mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium botulinum.
3.Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Contoh: Salmonella typhosa.
 Berdasarkan Kebutuhan Energi
1.Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya. Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.
2.Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.
Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1.Bakteri autotrof yaitu bakteri yang dapat mensintetis makananya sendiri dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik.
a.Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri dengan menggunakan energi cahaya matahari melalui proses fotosintetis. Contohnya: bakteri belerang ungu Thiocystis sp,
b.Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintetis makanannya sendiri dengan menggunakan energi kimia. Contohnya: Gallionella, Nitrosomonas, Nitrococcus, dan Nitrobacter.
2.Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya (berupa snyawa organik) dari bergantung pada organisme lain karena tidak dapat mensintetis makanannya sendiri.
c.Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati, sampah-sampah, kotoran, dan bangkai. Contohnya: Thiobacillus dinitrificants, Clostridium sporageus, Eschechia coli, Lactobacillus bulgaricus, dan Methanobacterium ruminatum.
d.Bakteri parasit, yaitu yang meperoleh makanannya dari organisasi yang ditumpanginya (inangnya). Contohnya: Borrelia novyi, Famili Treponemataceae, Famili Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis, dan Borrelia burgdorferi.
e. Bakteri patogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau inang yang dihinggapinya. Contohnya: Neisseria gonorrhoeae (parasit pada manusia yang menyebabkan penyakit kelamin atau kencing nanah), Bacterium papaya (parasit pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada pepaya), dan Bacillus anthracis (parasit pada hewan yang menyebabkan penyakit antraks pada ternak).
f.Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes atau inang. Contohnya: Streptomyces grieus dan Escherichia coli.
Berdasarkan Suhu Pertumbuhan
1.Bakteri psikrorofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu terendah yaitu 0oC-30oC. Bakteri ini banyak ditemukan di dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan makanan yang didinginkan.
2.Bakteri mesofil, yaitu bakter yang hidup pada suhu 25oC-40oC. Bakteri ini terdapat pada tanah, air, dan tubuh vertebrata.
3.Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 45oC-75oC. Bakteri ini banyak terdapat di tempat-tempat bersuhu tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.
4.Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu diatas 75oC. Bakteri ini ditemukan di sumber air panas.

• Peranan Bakteri Dalam Kehidupan
bakteri yang menguntungkan
Bakteri menghasilkan antibiotik seperti tirotrisin, basitrasin, streptomisin, teramisin, dan polimiksin yang berguna dalam pengobatan. Beberapa jenis bakteri dimanfaatkan secara luas untuk membuat bahan organik dan makanan seperti keju, asam asetat, dan berbagai asam amino.
Berikut ini adalah beberapa contoh bakteri yang menguntungkan.
1. Lactobacillus bulgaricus dan L. acidophilus untuk membuat yoghurt.
2. Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju.
3.Rizobium bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dapat menambat nitrogen dari udara bebas sehingga dapat menyuburkan tanah.
4.Acetobacter xylinum digunakan dalam proses pembuatan nata de coco dari air kelapa.
5.Escherichia coli yang hidup di dalam usus besar manusia membantu membusukkan sisa-sisa makanan dan menghasilkan vitamin K.
6. Streptococcus griceus menghasilkan antibiotik streptomisin.
7.Pada pengolahan limbah, diperlukan bakteri aerob untuk mengoksidasi limbah, sehingga daya racun limbah terhadap lingkungan berkurang.
8.Pada pembuatan biogas, bakteri mengubah sampah dan kotoran menjadi biogas yang terutama terdiri atas gas metana. Gas metana dapat digunakan sebagai bahan bakar dan penerangan.
9.Dalam rekayasa genetika, ADN bakteri dimodifikasi sehingga menghasilkan protein tertentu yang dibutuhkan manusia. Dengan demikian dapat diperoleh sejumlah besar protein/enzim dalam waktu relatif singkat.
bakteri yang merugikan
Banyak bakteri yang bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Bakteri juga menyebabkan banyak kerusakan pada makanan, bahan pangan, dan menghasilkan toksin/racun.
Berikut ini contoh beberapa jenis bakteri yang merugikan.
1. Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
2. Salmonella typhi menyebabkan penyakit tifus.
3. Diplococcus pneumonia menyebabkan penyakit pneumonia/
radang paru-paru.
4.Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks pada sapi, kerbau, dan domba.
5.Aspergillus flavus merusak biji kacang-kacangan yang disimpan dan menghasilkan racun aflatoksin yang berbahaya.
6. Erwinia tracheiphila menyebabkan penyakit busuk daun pada tanaman labu.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat disimpulkan bahwa Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi dan konjugasi.
Berdasarkan bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Jenis bakteri dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagel, berdasarkan, karakteristik dinding sel melalui sistem pewarnaan gram, berdasarkan, kebutuhannya terhadap oksigen, berdasarkan kebutuhan energi, berdasarkan cara memperoleh makanan, berdasarkan suhu pertumbuhan.

B.     Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai manusia biasa penulis hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. Amiin...
Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat pencerahan mengenai bakteri, bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana yang merugikan.

DAFTAR PUSTAKA


Alcamo IE (2001). Fundamentals of microbiology. Boston: Jones and Bartlett. ISBN 0-7637-1067-9.
Atlas RM (1995). Principles of microbiology. St. Louis: Mosby. ISBN 0-8016-7790-4.
Martinko JM, Madigan MT (2005). Brock Biology of Microorganisms, 11th ed., Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall. ISBN 0-13-144329-1.
Holt JC, Bergey DH (1994). Bergey's manual of determinative bacteriology, 9th ed., Baltimore: Williams & Wilkins. ISBN 0-683-00603-7.
Hugenholtz P, Goebel BM, Pace NR (1998). "Impact of culture-independent studies on the emerging phylogenetic view of bacterial diversity". J Bacteriol 180 (18): 4765–74.
Funke BR, Tortora GJ, Case CL (2004). Microbiology: an introduction, 8th ed,, San Francisco: Benjamin Cummings. ISBN 0-8053-7614-3.



Post a Comment for "Makalah Biologi "Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia""