Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tugas Makalah penelitian“Kacang Hijau Bundar Kaya Manfaat”

                                                                      KATA PENGANTAR

       Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini sebagai persyaratan agar  Penulis  dapat naik kelas viii. Karya tulis berjudul  “Kacang Hijau Bundar Kaya Manfaat”ini yang ingin menambah wawasan. Dalam proses penyusunan karya tulis ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Semoga Karya tulis ini memenuhi fungsinya sehingga pembaca akan dapat memperoleh manfaat darinya. Penulis menyadari Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran, kritik, serta masukkan yang sifatnya membangun sangat Penulis harapkan demi sempurnanya Karya Tulis ini.



                              
                                                                                                                       Curup, November 2016


                                                                                                                         Penulis








                                                                                   DAFTAR ISI

HALAMAN  JUDUL………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii

BAB I  PENDAHULUAN
Latar belakang masalah……………………………………………………………………...1.1
Permasalahan……………………………………………………………………………......1.2
Tujuan…………………………………………………………………………………….....1.3
Manfaat…………………………………………………………………………….................4
Sistematika Penulisan……………………………………………………………………......1.5
BAB II  LANDASAN TEORETIS
Perkecambahan……………………………………………………………………….2.1
Mengenal Tauge………………………………………………………………………..2.2
. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada Tauge……………………............2.3
. Pengaruh cahaya pada pertumbuhan Tauge…………………………………………….2.4
. Manfaat Tauge………………………………………………………………………...2.5
BAB III PEMBAHASAN
Tauge digunakan pada berbagai jenis masakkan…………………………………………3.1
  Biji kacang hijau yang bisa dijadikan tauge………………………………………………3.2
. Tempat pertumbuhan tauge……………………………………………………………..3.3
Pentingnya perkecambahan……………………………………………………………3.4
Pembuatan tauge………………………………………………………………………3.5
Tauge tidak dapat tumbuh menjadi kacang hijau…………………………………………3.6
 Khasiat tauge……………………………………………………………………………3.7
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………………….4.1
Saran…………………………………………………………………………………….4.2
DAFTAR PUSTA


                                                                       BAB I
                                                              PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

               Kacang hijau memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai"Kacang tanah”  tanah
               Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan.
               Tidak kalah dengan kacangnya, kecambahnya juga memiliki manfaat seperti:
• Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker.
•Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan.
•Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. Karena bersifat alkalis (basa).
•Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh.
Institute of Food Research (IFR) di Inggris menemukan dalam tauge dan kol ada sebuah zat yang sangat ampuh untuk menekan risiko kanker usus.

   Tauge mengandung nilai gizi tinggi, murah, dan mudah didapat. Selain banyak digunakan di dalam berbagai jenis masakan di Indonesia, makanan yang terbentuk melalui proses berkecambah kacang-kacangan ini ternyata bisa mencegah berbagai macam penyakit dan meningkatkan kesuburan.
   Selain senyawa-senyawa yang berguna, kacang-kacangan juga mengandung antigizi. Beberapa senyawa antigizi terpenting yang terdapat dalam kacang-kacangan adalah antitripsin hemaglutinin atau lektin, oligosakarida, dan asam fitat. Salah satu upaya untuk menginaktifkan zat-zat antigizi tersebut adalah dengan membuat kacang-kacangan berkecambah menjadi kecambah atau tauge.
   Kecambah segar sangat kaya akan vitamin E, dan merupakan menu yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Dengan mengonsumsi tauge, tubuh akan terobati dan tercegah dari kekurangan vitamin E.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut.
1.Mengapa tauge sering ditemukan disetiap masakan?
2.Apakah semua biji kacang hijau bisa dijadikan tauge?
3.Ditempat yang bagaimanakah biji kacang hijau bisa tumbuh menjadi tauge?
4.Bagaimanakah cara membudidayakan atau mengolah biji kacang hijau sehingga menghasilkan tauge yang berkualitas?
5.Dapatkah tauge tumbuh menjadi tanaman kacang hijau?
6.Apa sajakah manfaat tauge?

1.3.Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk :
1.Mengetahui kenapa tauge sering dijadikan sebagai tambahan dalam masakan.
2.Dapat memilih biji kacang hijau yang bisa dijadikan tauge yang berkualitas.
3.Dapat mengetahui bagaimana tempat yang  menjadikan biji kacang hijau bisa tumbuh menjadi tauge.
4.Mengetahui cara membudidayakan atau mengolah biji kacang hijau sehingga menghasilkan tauge yang berkualitas.
5.Dapat mengetahui perkembangan kacang hijau.
6.Mencari tahu tentang manfaat tauge bagi kesehatan manusia.


1.4.Manfaat
Adapun manfaat dari tulisan ini, antara lain sebagai berikut.
1. Untuk persyaratan kenaikkan kelasVII
2. Dapat menambah wawasan penulis dan khalayak tentang hal-hal yang berhubungan dengan tauge.
3. Sebagai bahan referensi untuk pembaca.
4. Dapat melatih siswa pada umumnya dan penulis khususnya dalam mengembangkan wawasan diri untuk menyusun buah pikiran secara sistematis dalam bentuk makalah.
5.Sesuai dengan program study yang diambil yaitu ilmu pengetahuan alam, karya ini akan menambah wawasan tentang budidaya tanaman tauge.
6.Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat dalam meningkatan kesehatan pada melalui makanan yang bergizi, salah satunya tauge.
1.5. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan Pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan, serta Manfaat.
Bab II merupakan Landasan teoretis yang berisi tentang Perkecambahan, Mengenal tauge, Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tauge, Pengaruh cahaya pada pertumbuhan tauge, dan manfaat tauge.
Bab III merupakan Metode Penelitian yang menjelaskan tentang bagaimana cara atau metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah ini.
Bab IV merupakan Hasil dan Pembahasan yang berisi tentang apa hasil yang didapatkan oleh penulis setelah melakukan penelitian.
Bab V merupakan Penutup yang berisi tentang Simpulan hasil penelitian dan Saran dari penulis.
Pada bagian akhir berisi tentang Lampiran-lampiran dan Daftar Pustaka.
  
                                                                  BAB II
                                                           LANDASAN TEORETIS

2.1.   Perkecambahan

  Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).

2.2.   Mengenal Tauge

   Kecambah/Toge/Taugekacang hijau adalah salah satu jenis kecambah yang paling banyak dijadikan bahan pangan atau bahan konsumsi pada umumnya, hal ini dikarenakan kecambah dari kacang hijau banyak mengandung gizi yang diperlukan untuk memperlacar buang air besar maupun untuk mengurangi kegemukan. Ditinjau dari ilmu gizi setiap 100 gram kecambah kacang hijau hanya mengandung 8 kalori panas, tetapi kandungan seratnya dapat meningkatkan kontraksi usus, sehingga punya efek dapat memperlancar buang air, ciri yang khas ini menyebabkan kecambah kacang hijau punya peran penting untuk mengatasi masalah kegemukan.
    Dan juga jika diteliti lebih lanjut kecambah kacang hijau juga merupakan sayuran bergizi stabil. Menurut hasil analisa, tauge mengandung protein, lemak, karbohidrat, berbagai macam vitamin, serat, karotena, asam nitrat, fosfor, zat besi dan mineral.

   Namun, sifat tauge kacang hijau adalah dingin, bila terlalu banyak mengonsumsinya juga akan mudah merusak lambung (kedinginan). Karena itu, bagi orang yang kondisi lambung/limpanya dingin, tidaklah cocok bila mengonsumsinya untuk jangka waktu lama. Akan dapat menimbulkan radang usus akut, radang lambung akut, serta diare dan bagi penderita berbagai penyakit lain juga tidak dapat makan terlalu banyak.

2.3.Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada Tauge
 Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
 1. Faktor eksternal (faktor lingkungan)
 Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah air dan mineral, kelembaban, suhu, cahaya matahari, dan nutrisi
 2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon pada tumbuhan adalah auksin, giberelin, sitokinin, gas Etilen, Asam Absisat, dan Kalin.

2.4.Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tauge
 Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.

2.5.Manfaat Tauge
Tauge merupakan pangan yang rendah kadar lemak, kaya vitamin C, serta memiliki folat dan protein yang dapat memperkecil risiko timbulnya penyakit kardiovaskular dan merendahkkan LDL dalam darah. Dalam kecambah, terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita. Estrogen tersebut dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah  osteoporosis khususnya bagi wanita yang berada pada masa menopause. Konsumsi tauge juga dapat membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause.
Institute of Food Research (IFR) di Inggris menemukan dalam tauge dan kol ada sebuah zat yang sangat ampuh untuk menekan risiko kanker usus.
Tidak hanya itu, yauge juga memiliki kemampuan mengurangi risiko terkena artritis, memperlancar pencernaan, reproduksi, dan saluran kelenjar (glandular). Pada beberapa jenis tauge, terkandung senyawa fitokimia  dalam jumlah besar dan salah satunya adalah kanavanin. Senyawa ini banyak ditemukan pada kecambah alfalfa dan bermanfaat untuk mencegah kanker darah, kanker usus besar, dan kanker pankreas. Selain kanavanin, senyawa anti-kanker lain yang terkandung di dalam kecambah adalah daidzein dan ”genistein”. Senyawa genistein secara efektif menghambat pasokan gizi (makanan) untuk sel-sel kanker sehingga membunuh sel kanker dalam tubuh. Selain itu, di dalam tauge juga terkandung saponin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan menstimulasi interferon dan sel limfosit T.
Tauge yang kaya akan protein nabati sangat diperlukan tubuh. Kekurangan protein menyebabkan kwarsiorkor dan honger oedem (busung lapar).


                                                              BAB III
                                                        PEMBAHASAN
 3.1.Tauge Digunakan Pada Berbagai jenis Masakkan
Tauge dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah maupun dimasak.
Tujuan pemasakan pada kecambah adalah agar zat gizi yang ada pada tauge secara maksimum dapat tersedia dalam bentuk yang lebih sesuai selera; memperbaiki warna, tekstur, cita rasa, dan daya cerna; membunuh mikroorganisme patogen; serta menghilangkan zat-zat berbahaya bagi kesehatan yang mungkin terdapat pada tauge mentah. Pemasakannya sendiri pun dapat berupa perebusan, pengukusan, atau penumisan. Tauge dapat juga ditumis bersama-sama dengan ikan teri atau tahu, merupakan hidangan lezat sumber vitamin, mineral, dan protein.
Di Indonesia, tauge merupakan komponen penting dari masakan gado-gado, ketoprak, rawon dan soto. Banyak warga asing menganggap masakan sup Indonesia yang paling enak adalah soto. Di Indonesia dikenal berbagai jenis soto, antara lain soto Banten, Jakarta, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Sulung (Surabaya), Bandung, dan kimlo. Yang digunakan dalam soto umumnya tauge  kacang hijau maupun tauge kedelai.
Penggunaan tauge yang cukup banyak juga dijumpai pada pembuatan aneka jajanan, seperti pastel, risoles, tahu isi, bala-bala, dan lumpia. Dapat dibayangkan, betapa kecewanya kalau kita makan lumpia tanpa tauge di dalamnya. Tauge juga digunakan sebagai komponen dari gado-gado dan nasi pecel.


3.2. Biji Kacang Hijau yang Bisa Dijadikan Tauge
Kacang hijau ayau yang biasanya dikenal dengan beberapa nama, diantaranya seperti mungo, mung bean, green bean dan mung. Tanaman kacang hijau diapat ditemui diseluruh Indonesia dan merupakan tanaman yang tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia, baik di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut.
Dibeberapa darah di Indonesia semiliki sebutan yang berbeda-beda unyuk kacang hijau, seperti artak (Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang cadi (Makassar), dan lain-lain. Buah kacang hijau merupakan polong bulat memanjang antara 6-15 cm. Warna buahnya hijau ketika masih muda dan ungu tua setelah cukup tua. Di dalam setiap buah terdapat 5-10 biji kacang hijau. Biji tersebut ada yang mengkilap dan ada pula yang kusam, tergantung jenisnya.
Biji kacang hijau berbentuk bulat atau lonjong, umumnya berwarna hijau, tetapi ada juga yang berwarna kuning, coklat atau berbintik-bintik hitam. Dua jenis kacang hijau yang paling terkenal adalah golden gram dan green gram. Golden gram merupakan kacang hijau yang berwarna keemasan, dalam bahasa botaninya disebut Phaseolus aureus. Sedangkan yang berwarna hijau atau green gram, disebut Phaseolus radiatus.
Biji kacang hijau terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kulit biji (10 %), kotiledon (88 %) dan lembaga (2 %). Kotiledon banyak mengandung pati dan serat, sedangkan lembaga merupakan sumber protein dan lemak.
Dalam perdagangan kacang hijau di Indonesia hanya dikenal dua macam mutu, yaitu kacang hijau biji besar dan biji kecil. Kacang hijau biji besar digunakan untuk bubur dan tepung, sedangkan yang berbiji kecil digunakan untuk pembuatan taoge.
Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang sudah lama dibudidayakan secara tradisional di Indonesia. Beberapa varietas unggul kacang hijau yang telah banyak ditanam di Indonesia adalah: Bhakti (No. 116). No 129, Merak, Nuri, Manyar, Gelatik, Betet, Walet, SP 83051, Kenari, Sriti, dan lain-lain.
Sehingga biji kacang hijau yang cocok untuk dijadikan tauge adalah yang berbiji kecil.

3.3. Tempat Pertumbuhan Tauge
Tauge mengandung hormon auksin. Hormon ini bekerja dalam perkembangan meristem ujung, sehingga tumbuhan akan tumbuh memanjang. Hormon ini akan aktif pada kondisi gelap atau tidaka ada cahaya matahari, karena jika hormon ini terkena cahaya matahari akan rusak, karena itu tumbuhan ditempat yang terang cenderung lebih lambat pertumbuhannya.
Dan pada pembengkokan batang tanamanan yang menyebabkan tanaman mengaraha pada matahari juga merupakan pengaruh dari hormon auksin ini.
Dalam percobaan penanaman kecambah di tempat gelap tumbuhan akan cepat memanjang, namun daun berwana pucat atau kekuningan karena tidak ada sinar matahari (disebut dengan etiolasi), sehingga tanaman ini akan kekurangan nutrisi, batang tanaman ini lama kelamanan menjadi lemah dan pada akhirnya tanaman ini akan mati. Tapi di tanaman yang di tanam di tempat yang terkena sinar matahari dapat terus melakukan fotointesi, walaupun pertumbuhannya tidak secepat yang di tempat gelap.
3.4.  Pentingnya Perkecambahan
Di Indonesia, tauge sangat populer karena proses pembuatannya sangat sederhana. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh kondisi tempat kacang dikecambahkan. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh adalah: air, gas, suhu dan cahaya. Temperatur optimum untuk perkecambahan adalah 340 C.
Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk tidak aktif (terikat). Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan sehingga meningkatkan daya cerna bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi pada tauge mulai tampak sekitar 24-48 jam saat perkecambahan. Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang hijau akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan menjadi lebih singkat.
Pada saat perkecambahan, terjadi hidrolisis karbohidart, protein dan lemak menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Selama perkecambahan, terjadi peningkatan jumlah protein, sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.
Peningkatan pada vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), piridoksin, dan biotin, juga terjadi selama proses perkecambahan. Proses perkecambahan juga meningkatkan kandungan vitamin E (tokoferol) secara nyata.
Vitamin E memiliki fungsi antara lain sebagai antioksidan untuk menangkal serangan radikal bebas, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi. Vitamin E juga sering dijuluki sebagai vitamin untuk meningkatkan kesuburan (fertilitas), sehingga kekurangan vitamin E merupakan salah satu penyebab kemandulan.


3.5. Pembuatan Tauge
1.    Alat

Adapun alat-alat yang digunakan untuk pembuatan tauge, antara lain sebagai berikut.
•    Bak/ember besar
•    wadah yang berupa ember yang sudah diberi lubang
•    penutup berupa bagor, kain atau yang lainnya


1.     Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan tauge, antara lain sebagai berikut.
•    Kacang hijau
•    Air

1.    Langkah-langkah

Langkah-langkah yag dilakukan dalam membuat tauge antara lain sebagai berikut.

1.    Persiapan Bahan

Langkah pertama siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat tauge dan pastikan alat dan bahan tersebut dalam keadaan bersih dan steril. Agar tauge yang dihasilkan menjadi berkualitas.


1.    Pengolahan Bahan
Untuk mengolah tauge, ada 3 hal yang harus dipenuhi agar benih tanaman dapat tumbuh yaitu suhu, air, dan sinar matahari. Khusus untuk tanaman toge, mereka bisa tumbuh dan bertambah panjang cukup jika kita menyesuaikan suhu dan memberikan air pada kacang hijau. Namun sebenarnya supaya kacang bisa menjadi tumbuhan sempurna yang mempunyai akar, tunas dan daun, ketiga syarat di atas tetap harus di penuhi. Kalau tidak mendapatkan sinar matahari, tanaman toge mendapatkan sinar matahari, tanaman toge tidak mampu membuat daun dan akar yang sebenarnya. Atau ia jadi tidak punya zat hijau daun yang berfungsi membuat makanannya sendiri seperti pada tanaman kacang yang mendapatkan sinar matahari.
•Cuci bersih kacang hijau kemudian rendam selama 24 jam, jika air sudah berbusa ganti air dengan yang baru.
•Siapkan baki dan isi alas baki dengan lap bersih, sebaiknya yang sudah tidak terpakai lagi karena biasanya kecambah akan meninggalkan bercak-bercak coklat atau lebih praktis lagi gunakan tisu dapur (kitchen towel).sampai semua wadah tertutup.
•Kemudian siram lap bersih tersebut sampai basah dengan air.
• Masukkan kacang hijau yang akan jadi bakal tersebut pada baki, pastikan jangan terlalu dekat jarak antara satu tauge dengan calon tauge lain.
• Setelah semua tertata rapi, tempatkan pada tempat yang cukup terkena sinar matahari tetapi tetap lembab.
• Pastikan juga lap bersih tersebut selalu basah hingga 3 sampai 5 hari medatang.
• Biasanya kecambah/toge/tauge sudah bisa dipanen pada usia 3 hari. Jadi pada hari ketiga tauge sudah bisa untuk di panen dan dijual.
 3.6. Tauge Tidak Dapat Tumbuh menjadi Kacang Hijau
Banyak toge bagian kepalanya bukan hijau tetapi kuning, ini pun karena toge tersebut tidak memiliki zat hijau daun. Karena itu, walaupun kita menanam toge di ladang yang mendapat banyak sinar matahari, sulit sekali menumbuhkan kacang. Hal ini disebabkan kurangnya akar sejati dan zat hijau daun sehingga tanaman itu tidak bisa menyerap air dan zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh, tunas dan akarnya juga sulit bertahan melawan panas, angin, dan hujan.

3.7. Khasiat Tauge
Berdasarkan berat kering, protein tauge kacang hijau meningkat menjadi 119 persen dibandingkan dengan kandungan awal pada biji.
Hal ini disebabkan terjadinya sintesa protein selama germinasi. Tauge kedelai mengandung lebih banyak energi, protein, dan lemak daripada tauge kacang hijau.
Selama proses berkecambah, terjadi hidrolisis protein yang menyebabkan kenaikan kadar asam amino di dalam kecambah.
Terlihat dengan jelas bahwa tauge merupakan sumber asam amino esensial yang sangat potensial serta dengan komposisi yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai.
Hingga saat ini tauge dipercaya sebagai bahan pangan untuk meningkatkan kesuburan (antimandul). Kepercayaan tersebut timbul kemungkinan terkait dengan kenyataan bahwa tauge adalah sumber vitamin E (alfa-tokoferol) yang cukup potensial.
Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas. Dengan mengonsumsi tauge, ada kemungkinan vitamin E-nya akan melindungi sel-sel telur atau spermatozoa dari berbagai kerusakan akibat serangan radikal bebas.
Serangan radikal bebas pada spermatozoa kemungkinan dapat menyebabkan sel tersebut cacat. Misalnya terjadi abnormalitas pada bagian ekor atau kepala, sehingga mempengaruhi mobilitasnya (daya gerak) dalam mencapai dan membuahi sel telur. Akibatnya, sulit terjadi proses kehamilan. Sebaliknya, serangan radikal bebas pada sel telur wanita juga akan berdampak buruk, sehingga proses pembuahan tidak dapat berlangsung dengan baik.
Penelitian yang dilakukan penulis juga menunjukkan bahwa kecambah kedelai mempunyai khasiat menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Kemampuan tersebut terkait dengan adanya beberapa peptida di dalam tauge yang memiliki sifat sebagai penghambat kerja angiotensin I converting enzyme (ACE).
Adanya ACE inhibitor (penghambat ACE) menyebabkan pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II berlangsung terhambat. Rendahnya konsentrasi angiotensin II inilah yang berkontribusi terhadap pencegahan timbulnya hipertensi. Karena itu, penderita hipertensi atau yang ingin menghindari penyakit tersebut sebaiknya banyak mengonsumsi tauge kedelai.
Menghilangkan Penyebab Kembung Perut. Kembung perut dapat terjadi akibat kita terlalu banyak mengonsumsi kacang-kacangan yang mengandung oligosakarida.
Konsumsi oligosakarida yang berlebih dapat menyebabkan timbulnya gejala flatulensi, yaitu suatu keadaan menumpuknya gas dalam lambung.
Oligosakarida terdiri dari komponen-komponen verbaskosa, stakiosa, dan rafinosa. Oligosakarida dari famili rafinosa tidak dapat dicerna karena mukosa usus mamalia tidak mempunyai enzim pencernanya, yaitu alfa-galaktosidase, sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.
Bakteri-bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan (terutama pada bagian usus halus) akan memfermentasi rafinosa menghasilkan berbagai macam gas, seperti karbondioksida, hidrogen, dan sejumlah kecil metan. Gas-gas tersebutlah yang menyebabkan flatulensi.
Meskipun tidak bersifat toksik, flatulensi dapat berakibat serius. Peningkatan tekanan gas dalam rektum dapat menyebabkan tanda-tanda patologis, seperti sakit kepala, pusing, penurunan daya konsentrasi, atau sedikit perubahan mental dan odema. Flatulensi juga dapat berakibat pada timbulnya dipepsi dan konstipasi usus serta diare.
Beberapa tindakan seperti perendaman kacang-kacangan dalam air, proses berkecambah, serta fermentasi menjadi berbagai produk olahan, dapat mencegah timbulnya flatulensi yang disebabkan oleh oligosakarida. Melalui perkecambahan, kandungan oligosakarida penyebab flatulen, yaitu rafinosa dan stakhiosa, dapat dikurangi. Dengan demikian, mengonsumsi tauge tidak akan menyebabkan gejala perut kembung.
Melipat gandakan Kadar Vitamin B dan E. Pada umur tertentu dari pertumbuhan kecambah terjadi peningkatan kemampuan untuk mensintesis vitamin.
Pada tumbuhan, vitamin berpartisipasi dalam reaksi-reaksi enzimatik yang sama pada hewan dan manusia. Karena itu, hewan dan manusia tergantung pada tumbuhan sebagai pensuplai vitamin.
Tauge mempunyai vitamin lebih banyak dibandingkan dengan bentuk bijinya. Selama berkecambah, kadar vitamin B meningkat 2,5 sampai 3 kali lipat. Demikian juga dengan vitamin E, mengalami peningkatan dari 24-230 mg per 100 gram biji kering menjadi 117-662 mg per 100 gram kecambah. Vitamin C yang tidak terdapat dalam biji kedelai, mulai terbentuk pada hari pertama berkecambah hingga mencapai 12 mg per 100 gram setelah 48 jam.
Kacang tanah dan kedelai masing-masing mengandung asam folat sebanyak 2,8 dan 2,3 mikrogram per gram. Kacang kedelai dan kacang tanah akan mengalami peningkatan asam folat hingga 72 jam waktu berkecambah, tapi setelah itu menurun.
Kacang hijau akan mengalami peningkatan asam folat sampai umur perkecambahan 36 jam, kemudian menurun. Fungsi asam folat adalah untuk mencegah anemia, diare, serta luka pada lambung dan usus.
Peningkatan vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), piridoksin, biotin juga terjadi selama proses berkecambah. Proses berkecambah juga meningkatkan kandungan vitamin E (tokoferol) secara nyata.
Vitamin E memiliki fungsi antara lain untuk meningkatkan fertilitas (kesuburan). Itulah sebabnya pasangan yang ingin segera memiliki keturunan sangat dianjurkan untuk mengonsumsi kecambah.
Defisiensi vitamin E pada tikus percobaan menunjukkan terjadinya gangguan pada reproduksi, seperti keguguran pada betina hamil dan pembengkakan gonad pada tikus jantan. Fungsi lain dari vitamin E adalah sebagai antioksidan yang sangat penting bagi tubuh, antara lain untuk menghambat proses penuaan

                                                                   BAB VI
                                                                 PENUTUP

4.1. Simpulan
Kesimpulan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.Mengkonsumsi tauge dapat membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause.
2.Seperti halnya sayuran yang lain, tauge memiliki manfaat untuk kesehatan. Kandungan serat dan air yang tinggi dapat melancarkan pencernaan. Ini kemudian memungkinkan zat-zat beracun yang ada dalam kotoran akan terdorong keluar.
3.Tauge merupakan sayuran yang berawal dari kecambah kacang hijau ini sering menjadi campuran aneka masakan.
4.Tauge mengandung protein, lemak, karbohidrat, berbagai macam vitamin, serat, karotena, asam nitrat, fosfor, zat besi dan mineral.
5.Proses produksi tauge sebenarnya sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja.


4.2. Saran
Penulis menyarankan konsumsilah tauge secara teratur karena mengandung protein nabati yang tinggi. Selain itu tauge mudah dijumpai dan harganya dapat dijangkau semua kalangan. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, konsumsi tauge sebaiknya dikombinasi dengan sayuran lain. Jadi sebaiknya diet seimbang, protein, vitamin, mineral, karbohidrat itu baru seimbang. Sebagai tambahan untuk balance-nya bisa tambahkan sepiring tauge. Semuanya tergantung selera anda. Dengan menkonsumsi secara rutin dan dikombinasikan dengan jenis sayuran lain, maka bukan tidak mungkin Anda akan mendapatkan hasil yang anda inginkan. Akan tetapi jangan mengkonsumsi tauge secara berlebih, karena dapat merusak lambung.


                                                          DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Membuat Karya Tulis.Cv Yrama Widya:Bandung
Buku Cv Grafika Dua Tujuh:Klaten

Post a Comment for "Tugas Makalah penelitian“Kacang Hijau Bundar Kaya Manfaat”"