Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknologi Reproduksi Dampak bagi Kesejateraan Manusia

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulilahirabbilalamin.Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul  Teknologi Reproduksi Dampak bagi Kesejateran Manusia.
    
Semoga dengan adanya makalah yang penyusun buat dapat membantu siswa-siswi khususnya SMP Negeri 4 Rejang Lebong.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik bagi makalah ini
Terimakasih Wasalam Mualaikum Wr, Wb.



                                                                                                                Penyusun,Curup Utara2017



                                                                                                                        Vidia Novita Sari


DAFTAR ISI
Halaman judul...........................................................................................................i
Kata pengantar..................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang............................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3  Tujuan Makalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Dampak Pembastaran, Inseminasi Buatan, dan Kultur jaringan…………......3
2.2Dampak Bayi Tabung …………………………………………………… ..4
2.3 Dampak Pengklonian……………………………………………………...5
2.4 Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi………………………...12

BAB III PENUTUP
    3.1 Kesimpulan........................................................................................13
    3.2 Saran..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13

BAB I    
PENDAHULUAN
 
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi reproduksi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi reproduksi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi reproduksi  terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
 
Pada satu sisi, perkembangan dunia ILMUAN dalam penemuan genitika yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan ataupun penambahan penemuan genitika reproduksi yang lebih sempurna dan unggulan, 
 
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas reproduksi seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan perkembangan genitika  pada  makluhk hidup dalam berbagai bidang ilmu reproduksi dan aktifitas manusia. 
 
Ringkas kata kemajuan perkembangan /penemuan genetika yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan perkembangan penemuan genitika baru yang dihasilkan terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa  hasil rekayasa  reproduksi mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
 
Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi reproduksi. Artinya, bahwa teknologi  reproduksi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Perkembangan teknologi  reproduksi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar  ilmuan  dunia terhadap pengembangan  reproduksi yang kita dapatkan sekarang ini.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut ; “apakah dengan Kemajuan Teknologi reproduksi  dapat mempengaruhi perdaban manusia ?”
 
C. Maksud dan Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisa makalah ini sebagai berikut :
 
1. Maksud
Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
 
a.Agar dapat mengetahui perkembangan teknologi  reproduksi bagi kehidupan atau kesejateraan  manusia.
 
b.Agar dapat mengetahui pengaruh dan dampak perkembangan teknologi  reproduksi bagi manusia.
 
c.Agar dapat sebagai bahan refesensi bagi penulis selanjutnya, khususnya penulis dengan judul Teknologi Reproduksi dan Dampaknya bagi kesejateraan Manusia.
 
2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 
d. Mengetahui perkembangan teknologi  reproduklsi dalam kehidupan manusia.
e. Mengetahui pengaruh dan dampak perkembangan teknologi  reproduksi bagi manusia.
f. Sebagai bahan refesensi bagi penulis selanjutnya, dengan judul makalah ini.

BAB II 
PEMBAHASAN
 

Teknologi Reproduksi  Dampak bagi Kesejateraan Manusia


Teknologi reproduksi dilakukan untuk kesejahteraan umat manusia. Sekalipun sudah diperitungkan dan dilakukan dengan sangat hati – hati, seringkali timbul dampak yang tidak diinginkan.

Dampak Pembastaran, Inseminasi Buatan, dan Kultur jaringan
Dampak positif dari pembastaran, inseminasi buatan, dan kultur jaringan adalah dihasilkannya spesies baru yang lebih baik dari reproduksi alamiah karena induknya sengaja dipilih yang mempunyai sifat unggul. Sehingga, didapatkan keturunan yang mempunyai sifat – sifat baik dan unggul.
 
Sifat unggul yang diinginkan pada tanaman antara lain:
1. Cepat berbuah atau cepat menghasilkan.
2. Biji atau buahnya banyak dan rasanya enak.
3. Tahan terhadap bibit penyakit.
4. Dapat ditanam pada kondisi tanah dan iklim tertentu sesuai kebutuhan.

Sifat unggul yang diinginkan pada hewan antara lain:
1.    Menghasilkan daging lebih banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama.
2.    Menghasilkan telur lebih banyak dan besar.
3.    Menghasilkan susu lebih banyak.
4.    Tahan terhadap penyakit.
 
Akan tetapi ada pula dampak negatif yang perlu diingat. Spesies tumbuhan dan hewan unggul akan bertambah dan kelangsungan hidupnya terjaga dengan baik. Sebaliknya, tumbuhan dan hewan yang tidak termasuk ke dalam kategori unggul akan tersisih dan berkurang jumlahnya. 
 
Bukan tidak mungkin jika suatu saat tumbuhan atau hewan tersebut yang dianggap tidak unggul ini akan punah. Para ahli konservasi merasa perlu untuk mempertahankan plasma nutfah ini karena mungkin masih banyak sifat yang bisa dimanfaakan di masa depan.

Dampak Bayi Tabung
Bagi pasangan yang sulit untuk mendapatkan keturunan, bayi tabung dapat menjadi solusi. Selain itu, bayi tabung juga dapat memmbantu usaha pelestarian berbagai jenis  pelestarian berbagai jenis hewan langka.
 
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkandalam proses bayi tabung, misalnya dengan memperhatikan aspek agama, moral, etika, dan hukum yang berpendapat bahwa bila sperma atau sel telur yang digunakan tidak berasaldari pasangan resminya maka proses pembuatan bayi tabung tersebut tidak sah. Pernah terjadi kasus  di mana ibu angkat yang mengandung bayi tabung menolak untuk menyerahkan bayi yang dikandungnya kepada orang tua biologisnya.
 
Dampak pengklonian
 
Pengklonain tumbuhan dan hewan yang telah dilakukan tidak banyak dipermasalahkan. Manfaatnya tidak bisa diterima baik oleh masyarakat. Misalnya dalam bidang pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan produksi dengan menyediakan bibit unggul secara cepat. Demikian juga, pengklonain hewan ternak untuk mendapatkan ternak unggul yang diharapkan.
 
Sejak keberhasilan Dolly banyak ilmuan yang melihat bahwa pengklonain manusia tinggal selangkah lagi. Hal ini banyak menimbulkan perdebatan dikalangan ilmuwan, politisi, dan masyarakat.
Kalangan yang setuju dengan pengklonaan manusia mempunyai alasan bahwa pengklonaan dapat membantu manusia misalnya:
 
1. Menumbuhkan janin yang bebas penyakit keturunan seperti diabetes, leukemia, parkinson, dan obesitas.
 
2. Pengkloningan embrio manusia dapat menghasilkan sel, jaringan, atau organ yang sesuai untuk pengobatan penyakit.
 
Kalangan yang menetang pengklonain mempunyai alasan bahwa pengklonian manusia lebih banyak berdampak negatif, misalnya:
1.Dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
2. Dolly ternyata menderita berbagai penyakit yang akhirnya memaksa para ilmuwan untuk menyuntik mati. Hal ini menandakan bahwa pangklonaan pada manusia belum sepenuhnya sempurna.
3.Akan terjadi kekacauan kekerabatan dan identitas diri dari klona maupun induknya.
 
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
1. Penerapan Pewarisan Sifat dalam Teknik Reproduksi
2. Teknik Reproduksi dan Dampaknya bagi Kesejahteraan Manusia
3. Teknik reproduksi merupakan suatu cara perkembangbiakan menggunakan peralatan dan prosedur tertentu.
 
4.Dalam pelaksanaannya teknik reproduksi menerapkan prinsip pewarisan sifat (hereditas) yang dilakukan menghasilkan individu baru dengan sifat sama atau lebih baik dari induknya
Jenis Jenis Teknik Reproduksi 
 
A.Pembastaran (Perkawinan Silang/Hibridisasi) 
Pembastaran atau perkawinan silang merupakan teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies.  Teknik ini perlu memperhatikan sifat-sifat unggul dari individu-individu yang disilangkan dengan harapan mendapatkan sifat baru hasil perpaduan sifat-sifat unggul yang dimiliki kedua induknya.  Hasil keturunan dari proses perkawinan silang  atau hibridisasi disebut hibrida. 
Contoh Hibrida yaitu sapi Santra Gertrudis.
 
B.Sapi Santa Gertrudis merupakan hasil persilangan sapi Shorthor dengan sapi Brahman.  Sapi Shorthor hidup di daerah iklim  subtropis dan tidak beriklim panas, tetapi berdaging banyak.  Sementara itu sapi Brahman tahan  terhadap iklim panas, tetapi kurang berdaging.  Persilangan kedua jenis sapi tersebut  menghasilkan sapi Santa Gertrudis yang tahan terhadap iklim panas dan berdaging banyak.
 
Contoh lainnya adalah pada  prkawinan silang antara kopi Robusta . Kopi arabica . Kopi robusta
Perkawinan silang juga sering dilakukan untuk  memperoleh individu baru dengan tampilan yang lebih eksotis.  
 
Beberapa contoh di antaranya sebagai berikut.
 1) Persilangan zebra dengan kedelai menghasilkan zebroid yang mempunyai bentuk tubuh seperti keledai dengan garis- garis di tubuh seperti zebra.Zebra Keledai Zebroid
 
2) Persilangan antara leopard dengan kucing rumahan menghasilkan kucing bengal dengan tampilan eksotis, tetapi temperamennya bisa dijinakkan.
 
3) Persilangan antara leopard dengan singa menghasilkan leopon yang mempunyai keahlian memanjat yang handal dan tubuh totol-totol seperti leopard, tetapi mempunyai rambut di sekiar kepala seperti singa.
 
B. Kultur Jaringan  Kultur jaringan dipopulerkan oleh Hilde Brant sekitar tahun 1945.  Teknik ini dikembangkan berdasarkan teori totipotensi yang menyatakan bahwa setiap sel memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi individu baru.  Sifat totipotensi pada tumbuhan lebih tinggi daripada hewan, sehingga teknik ini lebih sering diterapkan pada tumbuhan.
 
Keuntungan menggunakan teknik kultur jaringan adalah sebagai berikut.
 1) Waktu yang diperlukan lebih singkat.
2) Dapat memproduksi bibit baru dalam jumlah besar.
3) Tanaman baru mempunyai sifat dan kualitas sama dengan induknya.
4) Tidak memerlukan lahan yang luas untuk memproduksi bibit yang banyak.
 5) Kultur jaringan dapat dilakukan baik pada tanaman muda maupun pada tanaman dewasa.
 
Tahap dalam kultur jaringan meliputi:
 
1) Tahap inisiasi adalah penanaman bagian tanaman (explan) yang akan dibiakkan. Penanaman dilakukan dalam medium steril (bebas mikroorganisme).
 
2) Tahap multiplikasi adalah perbanyakan calon tanaman dan jaringan pokok. Pada tahap ini terjadi pertumbuhan daun dan batang.
 
3) Tahap pengakaran adalah pemberian hormon pemacu pembentukan akar dalam media agar terbentuk tanaman yang sempurna. Tanaman kecil hasil kultur jaringan ini disebut plantlet.
 
4) Tahap aklimatisasi adalah tahap
 
- Iradiasi  Iridasi pada makhluk hidup dapat mengakibatkan
perubahan susunan kromosom dan gen sehingga dapat mengakibatkan perubahan sifat pada makhluk hidup tersebut dan keturunannya.  
 
Perubahan susunan kromosom dan gen dari suatu organisme yang bersifat menurun disebut mutasi.  Mutasi karena iradiasi dapat mengakibatkan kromosom menjadi berlipat ganda (poliploid).  Beberapa tanaman poliploid bersifat menguntungkan, contoh semangka tanpa biji dan kentang ukuran jumbo.
 
Dampak positif dan negatif mutasi adalah:
 
a. Apabila terjadi pada individu homozigot dapat mengakibatkan kematian
b. Keturunan yang dihasilkan bersifat steril
c. Dapat menghasilkan buah dan bunga yang kualitasnya lebih baik
 
-Inseminasi Buatan (Kawin Suntik). 
Inseminasi buatan (kawin suntik) adalah proses memasukkan sel sperma hewan jantan ke organ reproduksi hewan betina dengan bantuan alat suntik. 
Inseminasi buatan biasanya dilakukan pada  hewan ternak seperti sapi, domba, atau kerbau dan harus dilakukan pada musim kawin hewan tersebut.
 
Contoh inseminasi buatan yaitu menyuntikkan sperma sapi Limousin jantan ke sapi Madura betina yang menghasilkan sapi dengan kualitas lebih bagus dari sapi lokal dan pertumbuhannya yang cepat.
Keuntungan inseminasi buatan adalah:
 
a. Sperma pejantan dapat dibekukan untuk disimpan dan dapat dicairkan kembali apabila akan digunakan.
 
b. Jumlah sperma pejantan unggul yang sedikit dapat digunakan untuk mengawini beberapa betina sekaligus.
 
c. Perkawinan dapat terjadi tanpa harus mempertemukan induk jantan dan betina secara
 
-Kloning  Kloning merupakan teknik aseksual yang dapat dilakukan pada tumbuhan maupun hewan.  Kloning pada hewan dilakukan dengan cara menumbuhkembangkan inti sel tubuh (inti sel somatis) yang dimasukkan ke dalam sel telur yang sudah dibuang intinya.  
 
Selanjutnya, sel telur yang telah mengandung inti diploid itu diberi aliran energy listrik untuk memicu terjadinya pembelahan sel sehingga akan terbentuk embrio. 
 
Embrio ini kemudian dimasukkan (diimplantasikan) ke rahim.  Embrio tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru yang identik dengan sel induknya, umur sel  hasil pengkloningan sama dengan umur sel induknya.  Ian Wilmut dan Keith Canbell, dua peneliti dari institute Roslin Skotlandia, berhasil melakukan cloning pada domba. Pada tanggal 5 Juli 1996 lahirlah hasil klon mereka seekor domba betina yang diberi nama Dolly.  
 
Namun, beberapa waktu kemudian Domba Dolly ini mati karena hidupnya harus selalu dalam pengawasa. Domba ini tidak dapat hidup dalam lingkungan biasa seperti halnya domba-domba normal.

Tahap Pengkloningan domba Dolly 
 

Teknologi Reproduksi  Dampak bagi Kesejateraan Manusia
Tahap pengklonian domba Dolly

 Teknik Bayi Tabung  
 
Teknik bayi tabung adalah teknik untuk  mempertemukan sel sperma dengan sel telur di luar tubuh ibu.  Sel telur tersebut ditumbuh kembangkan dalam tabung reaksi hingga menjadi embrio.  Embrio kemudian dimasukkan (diimplantasikan) ke rahim ibu.  Selama ini, ada tiga maca teknik bayi tabung yang sangat popular dilakukan yaitu teknik in vintro fertilization (IVF), teknik intra cytoplasmic sperm injection (ICSA), dan teknik in vintro maturation (IVM).
 
1.Teknik in vintro fertilization (IVF) Pada teknikini 50 ribu-100 ribu sperma dipertemukandengan satu buah sel telur di dalam cawan petri yang berisi medium kultur sehingga terjadi pembuahan.
 
2.Teknik intra cytoplasmic sperm injection (ICSA) Teknik ini dilakukan dengan menginjeksi satu sperma ke dalam satu sel telur sehingga terjadi pembuahan.
 
3.Teknik teknik in vintro maturation (IVM) Teknik ini dilakukan dengan mematangkan dahulu sel telur di laboratorium baru kemudian dibuahi.

Teknologi Reproduksi  Dampak bagi Kesejateraan Manusia
teknik Bayi Tabung

4.Mencangkok 
 
Mencangkok adalah teknik memperbanyak tanaman dengan cara membuat perakaran baru pada cabang-cabang pokok pada batang tanaman.  Mencangkok hanya dapat dilakukan pada tanaman berkayu.  Mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit batang suatu tanaman kemudian menutupnya dengan media tanam untuk merangsang pembentukan akar.  Tujuan dari teknik mencangkok adalah mempertahankan kualitas tanaman dan menghasilkan tanaman yang cepat berproduksi.

Beberapa kelemahan teknik mencangkok sebagai berikut:
1.Perakaran tidak kuat sehingga tanaman hasil cangkokan mudah roboh.
2.Jumlah tanaman yang dihasilkan dari teknik mencangkok lebih sedikit dibandingkan tanaman dari biji.
3.Banyaknya ranting atau cabang yang dicangkok akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman induk terganggu.
 
Teknologi Reproduksi  Dampak bagi Kesejateraan Manusia
cara mencangkok batang
 
BAB III
KESIMPULAN

Dampak Teknik Reproduksi bagi Kesejahteraan Manusia :
Tujuan pengembangan teknik reproduksi adalah member keuntungan atau meniingkatkan kesejahteraan manusia. Beberapa dampak positif pemanfaatan teknik reproduksi sebagai berikut:
 
1. Teknik Kloning pada tanaman akan menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relative singkat serta memiliki sifat unggul seperti induknya. Hal ini akan memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar.
 
2. Inseminasi buatan dapat m,enghasilkan mutu ternak yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian peternak.
 
3. Teknologi bayi tabung memberikan kebahagiaan kepada pasangan suami istri yang
Teknik reproduksi juga tidak lepas dari dampak negative yang dapat ditimbulkannya.
 
Beberapa dampak negatif penerapan teknik reproduksi sebagai berikut:
 
1.Tumbuhan dan hewan yang dianggap tidak unggul akan tersisih sehingga suatu saat nanti akan punah. Hal ini mengakibatkan menurunnya keanekaragaman hayati. 
 
2. Individu hasil cloning biasanya mudah terserang penyakit. Merugikan petani atau peternak local yang mengandalkan reproduksi secara alami.
 
3.Dapat digunakan untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misal kloning prajurit yang tangguh yang dilakukan suatu negara dengan tujuan untuk menguasai dunia.
 
B. Saran
 
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Banyak ilmuan yang melihat bahwa pengklonain manusia tinggal selangkah lagi. Hal ini banyak menimbulkan perdebatan dikalangan ilmuwan, politisi, dan masyarakat. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri, sesuai norma-norma yang berlaku.

DAFTAR FUSTAKA
Abdullah, 2010. Materi Kuliah Evolusi. (online). http://abdullah-kuasailahi.blogspot.com/2010/10/materi-kuliah-evolusi.html. Diakses tanggal 5 Januari 2012

Amien, Moh. 1995. Biologi 3. Jakarta: Depdikbud.

Amin, Moh. 2009.Biologi SMP. Jakarta:Bailmu




















Post a Comment for "Teknologi Reproduksi Dampak bagi Kesejateraan Manusia"