Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tradisi Muda-mudi Acara LINGKUK

Tradisi ini bernama LINGKUK acara muda-mudi  diera 80an - 90an. Tapi yang lebih di kenal adalah acara muda-mudi, atau juga di kenal dengan acara bujang gades,untuk daerah sumatera selatan, kalau daerah Bengkulu Rejang acara Bujang semulen . 
 
Atau bisa di sebut juga dengan lempar selendang. Acara ini di laksanakan biasanya setelah acara pernikahan selesai, kalaupun misal ada hiburan lain di acara pernikahan itu, acara muda mudi bisa di laksanakan keesokkan harinya, waktunya malam hari setelah waktu magrib. 
 
Acara muda mudi ini seakan wajib di adakan. Tujuannya adalah silaturahim, mengumpulkan kebahagian dan semangat untuk muda-mudi yang belum menikah, bisa juga jadi ajang perkenalan atau perjodohan. Tradisi ini sangat terkenal di Sumatera bagian selatan, Bengkulu Rejang.
 
Peraturannya atau cara bermainnya adalah, semua bujang gadis, muda mudi, di kumpulkan (dirumah si empunya hajat) dan mulai bermain dalam acara muda mudi ini. Muda-mudinya harus sudah baligh, atau minimal berumur 14-15 tahun, maksimal tidak ada batasan umur, selagi muda mudi masih single dan belum menikah boleh mengikuti acara ini.
 
Yang seru dan berkesan adalah waktu acara penjemputan. Biasanya setelah magrib yang bujang-bujang sudah berkumpul, lalu berangkat ramai-ramai untuk menjemput gadis-gadisnya di setiap rumah masing-masing menggunakan lampu 
 
Serongkeng atau petromaks untuk penerang jalanan (walaupun sudah ada listrik, tapi lampu petromaks ini penanda adanya sebuah acara), kalau rumahnya ada di tengah-tengah, rombongan akan di bagi dua, satu ke hulu, dan sisanya ke hilir. 
 
Dan kalau rumah si empunya hajat ada di hulu atau hilir, tinggal di mulai saja penjemputan dari arah berlawanan. Jadi akhir penjemputan adalah rumah yang paling dekat dengan si empunya hajat. Sebelumnya sudah di umumkan akan ada acara muda mudi, jadi setiap muda mudi yang ingin ikutan sudah bersiap di rumah ketika penjemputan. 
 
Kalaupun belum siap, akan di tunggu dan saat-saat menunggu dibuatlah celetuk-celetukan orang tua yang mewakili atau menemai jemputan itu. Celetukan itu biasanya, menyindir secara halus dan candaan dengan berpantun supaya si gadis cepat keluar dari kamarnya. Penjemputan ini harus melibatkan orang tua, terutama ibu-ibu perwakilan yang punya hajat, untuk meminta ijin meminjam anak gadisnya ke orang tua mereka.Acara penjemputan ini juga biasanya sampai ke kampung/dusun tetangga. Bisa di bayangkan, muda-muda dari beberapa kampung/dusun yang sesuku berkumpul bersama.
lelawati pasma keru
lampu strongkeng

Tempat acara di buat di bawah tenda atau tarub. Kursi-kursi panjang di atur sehingga membentuk segi empat berhadap-hadapan. Acara di mulai jika semua muda-muda berkumpul. Sebagai pembawa acara, atau yang mengatur jalannya acara. Di tunjuk seorang pemuda, biasanya ketua bujang gadis/ketua pemuda.
Perlengkapan acara;
yang perlengkapannya disediakan yang punya hajatan :
  • Alat pemutar lagu kaset/tape recorder
  • Sound  system dengan berbagai macam lagu
  • Selendang,
  • gelas yang di isi beras dan rangkaian bunga, lalu di alasi piring.
  • tulisan dalam secarik kertas yang di gulung,dan tepung yang diisikan dalam balon
lelawati pasma keru
tape recorder

Aturan permainan acara muda mudi. 
  1. Perempuan dan laki-laki duduk terpisah dan berhadap-hadapan. 
  2. Salah satu dari muda mudi memegang gelas berisi rangkaian bunga. 
  3. Jika music sudah berdendang, muda-mudi tadi memberikan gelas ke masing-masing lawan jenis yang mereka sukai, atau terserah mereka ingin memberikannya ke siapa, selama music belum berhenti mereka akan terus bergantian memberikan gelas tersebut. 
  4. Dan jika music berhenti, itu berarti si pemegang gelas yang akan di berikan hukuman.
  5. Hukuman yang sering diberikan biasanya, pantun besaut (berbalas pantun), joget berdua saja di tengah acara. Peragawati (catwalk) berdua saja antara muda-mudi yang di hukum. Bernyanyi, atau sesuai hukuman yang di dapat dari menusuk balon. Macam-macam hukuman tergantung suasana.

Acara muda mudi ini bisa di bilang tradisi, turun temurun dari generasi ke generasi. Tapi sayang,saat ini tradisi acara muda-mudi sudah tidak ada lagi. Muda-mudinya sudah jarang berkumpul, sudah asik sendiri dengan kelompok mereka masing-masing dan gadget. Tidak ada lagi acara kebersamaan, mengumpulan muda-mudi untuk bersilaturahmi. Tidak ada lagi senda gurau, saling menjodohkan antar teman, tidak ada lagi acara yang bisa menjaga silaturahim, yang bisa menjaga perbuatan tabu di masyarakat.

Post a Comment for "Tradisi Muda-mudi Acara LINGKUK"