Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu

 -Rumah Bubungan Lima (berfungsi sebagai tempat tinggal/rumah adat)
 

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu



-Senjata Tradisional
1.Kuduk (berfungsi sebagai senjata)
 
Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
kuduk senjata tradisional Prov. Bengkulu

 
2.Badik (berfungsi sebagai senjata)
Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
badit senjata tradisional Prov.Bengkulu
 
3.Rudus (berfungsi sebagai senjata)

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
rudus senjata tradisional Prov.Bengkulu

4.Keris (berfungsi sebagai senjata)

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
keris senjata tradisional Prov.Bengkulu
       
Tranpotasi Tradisional Bengkulu
 
1.Molek
Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
Molek alat tranpotasi Lebong Tandai-Bengkulu
 
Dengan pendorong mesin diesel dan didesain sedemikian rupa untuk memutar roda lori yang dihubungkan dengan rantai berukuran besar, molek dapat mengangkut hingga 12 penumpang.Alat transportasi ini dapat ditemukan di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara. 
Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, Zikri, pada tahun 1997, lori yang selama ini digunakan warga diubah menjadi molek.
 
Molek diciptakan oleh Wan Tanggang, warga asli Lebong Tandai. Hal tersebut ditandai dengan pemasangan mesin diesel 10 PK. "Molek menggunakan mesin diesel, itu setelah adanya inovasi dari Wan Tanggang," molek memiliki empat roda besi dengan jarak masing-masing sumbu roda lebih kurang 1,25 meter. Panjang badan lebih kurang 6 meter dan lebar sekitar 1,5 meter.
 
Dalam perjalanannya, molek dipandu oleh seorang masinis yang fungsinya mengatur kecepatan mesin diesel. Fungsi pemandu juga hampir sama seperti seorang masinis kereta api yang mengatur kelancaran jalannya kereta.
 
Kecepatan molek itu berkisar 10-15 kilometer per jam. Di dalam molek juga dipasangi bak kopling dari mobil Suzuki Futura atau bak mobil Zebra. Selain itu, molek pun memiliki persneling dengan 6 langkah, termasuk gigi mundur.
 
Di dalam molek ada juga setir, gas injak yang dimodifikasi, dan rem prodo. "Molek itu sama seperti mobil, ada setirnya, gas, rem. Hanya saja, semua itu dimodifikasi oleh warga untuk menggerakkan molek," 35 kilometerJalur yang dilewati molek (Air Tenang-Lebong Tandai) berjarak lebih kurang 35 kilometer dengan waktu tempuh rata-rata selama lebih kurang 4,5 jam. 
 
Namun, karena ada rel molek yang terputus pada awal November lalu, jarak tempuh mencapai 6 jam.Setelah tiba di Stasiun Ronggeng yang memakan waktu dua jam, penumpang harus transit untuk menuju Lebong Tandai.Dari Ronggeng, warga kembali transit di lokasi hutan yang dinamakan Sumpit. Dibutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan lagi menuju lokasi ini karena, di lokasi tersebut, rel molek tertutup longsor. Dari Sumpit, warga baru menaiki molek menuju Lebong Tandai dengan memakan waktu sekitar 2,5 jam.
 
Molek berangkat pada pukul 07.01 WIB dari Stasiun Air Tenang hingga Stasiun Ronggeng. Tak banyak molek yang beroperasi. Biasanya mereka berangkat jika sudah ada komunikasi atau pesanan lebih dulu. Pesanan biasanya datang dari masyarakat Lebong Tandai yang ingin keluar desa untuk membeli kebutuhan pangan.

Motif Kain Batik Besurek Kerajinan Khas Bengkulu 
 
Batik Besurek adalah batik yang berasal dari Bengkulu dan sebagai suatu karya kerajinan khas Bengkulu. Motif batik ini mengangkat adat istiadat Bengkulu yang terpengaruh dengan Kebudayaan Islam dan inilah yang membedakan batik besurek dengan motif batik daerah lain.
Selain motif Batik Kaligrafi Arab batik basurek ini adalah perpaduan dengan simbol khas Bengkulu yaitu bunga Rafflesia.
 
Keberadaan Batik Basurek Bengkulu menurut bahasa Melayu berarti bersurat atau tulisan. Besurek dari dua kata be(r) berarti memiliki sedangkan surek berarti surat atau tulisan. Jadi, Kain Besurek adalah kain yang memiliki tulisan atau surat.Menurut sejarah, Sebelum islam masuk ke daerah Bengkulu motif batik besurek didominasi oleh motif flora dan fauna dengan warna merah hati, biru, kuning, coklat atau kekuningan. Warna hitam dan biru digunakan untuk menutup beranda. Sedangkan warna lain digunakan untuk upacara adat. Berikut ini adalah motif Batik yang digunakan Batik Besurek :
 
1.Motif Kaligrafi tulisan huruf arab dapat dibaca dan bermakna.

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
motif Kaligrafi
 
2.Motif Rafflesia motif bergambar Padma raksasa khas Bengkulu.

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
 
3.Motif  flora dan Fauna motif Bergambar dari huruf  kaganga

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
motif Burung Kuau&huruf Kaganga        
Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
motif Bunga Melati & huruf Kaganga

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
motif Pohon Hayat
 
4.Motif Relung Paku Motif Besurek bentuk meliuk seperti tumbuhan paku

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
motif Relung Paku
 
5.Motif Rembulan Gambar bulan dan motif kaligrafi.

Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu
motif Rembulan & Kaligrafi


Post a Comment for "Bentuk Karya Seni Terapan Nusantara di Provinsi Bengkulu"