Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemahaman Istilah- Istilah dalam Saham

Pemahaman Istilah- Istilah dalam Saham


Info.nikekuko.com - Singkatan dari ARA? ARB? TP? HAKA? Sebagai investor pemula pada saham, sangat wajar apabila kita belum mengetahui istilah-istilah aneh pada investor saham lainnya.  Tidak sedikit dari mereka mengeluh banyak tidak paham mengenai istilah dalam saham yang belum pernah didengar sebelumnya. Apa saja sih istilah-istilah tersebut.

    Analisa Saham

Analisa saham selalu berkaitan dengan bagaimana cara kita menilai sebuah saham untuk dapat layak berinvestasi pada saham tersebut. Masing-masing orang memiliki analisa yang berbeda, tergantung pada bagaimana cara investor untuk menilai saham tersebut. Intinya, sebagain investor menganalisa saham berdasarkan 3 hal ini:


Analisa Fundamental

Pada analisa ini biasanya digunakan investor jangka panjang dalam melihat suatu saham layak untuk dibeli. Lalu, Investor akan melihat kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangan sebagai dasar acuan menilai suatu saham. Pada intinya 2 cara untuk memulai analis fundamental; (1) Top-down Approach, dan (2) Bottom-up Approach.

    Top-down Approach 

Sistem ini digunakan mulai dari menganalisa kondisi dengan lingkup yang paling luas hingga lingkup yang paling kecil. Umumnya investor akan menganalisa kondisi pasar global sampai Makro ekonomi kemudaian berdasarkan data serta analisanya kemudian investor akan memilih sektor mana yang paling memiliki potensi di masa depan. Selesai memilih sektor mana yang paling unggul, investor harus memilih emiten mana yang paling memiliki keunggulan dibanding emitaen lain pada sektor tersebut.

Contoh sederhana :

Analisa saham BBRI vs BBNI (sektor perbankan)

The Fed menurunkan suku bunga acuan global, sehingga berdampak pada penurunan suku bunga Bank Indonesia. Sehingga dapat menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan karena penurunan suku bunga BI akan juga berdampak pada penurunan suku bunga pengkreditan konsumsi dan usaha seperti KPR, KPA, KTA, dll. Oleh karena itu akan membuat meingkatkan volume penyaluran kredit perbankan. Pada sektor perbankan dan  properti bisa menjadi salah satu unggulan yang bisa layak diinvestasikan oleh investor.

Lalu, investor dapat melihat sisi laporan keuangan pada sektor perbankan. Dengan contoh

Dimana tampilan Ezydeal dari Universal Broker Indonesia Sekuritas (UBIS) dapat membandingkan Market Cap, PBV, PER, DER, ROA, ROE, NPM, dan OPM. Lantas, investor akan lebih mudah membandingkan saham dengan saham lainnya dalam satu sektor.
 

Bottom-up Approach

Dalam pendekatan ini, investor hanya menganalisa pada satu perusahaan saja, dengan asumsi bahwa perusahaan yang dianalisa tersebut telah memiliki hasil kinerja yang bagus dari tahun ketahun bahkan sekalipun kondisi ekonomi dan industri pada perusahaan tidak dalam kondisi baik, perusahaan masih dapat menunjukan kinerja yang baik. Pada pendekatan ini, biasanya investor mengganalisa saham-saham bluechip.


Lantas, penilaian dengan melihat secara langsung kondisi serta siklus pada perusahaan. Sehingga Investor dapat menggunakan analisa Product Life Cycle (PCL), Stength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT Analysis), pertumbuhan laba (growth profit), dividen dan laiinya.

 

Baca juga : Mengenal Lebih Dekat, Bursa Saham Di Asia


    Analisa Teknikal


Pada, analisa teknikal ini biasanya digubnakan para investor untuk melihat harga suatu saham sudah terlalu tinggi atau masih rendah. Teknik ini dilakukan dengan pengamatan pola-pola chart data pada pasar saham. Apabila investor dapat memplajari gerak pasar tertama pada harga dan volume.

Analisa teknikal investor dapat menentukan harga support dan resisten denagan melihat chart pada applikasi Amibroker yang bekerja sama deangan UBIS Sekuritas. Untuk, informasi tambahan Amibroker diperuntukan investor dan trader profesional untuk menganalisa saham potensial.

    ARA & ARB

“eeeh itu saham XXXX uda mau ARA tuhhh..”

“awas lho.. saham XXXX bisa ARB lho besokk..”

Lalu, sebenarnya apa yang mereka maksudkan denagan istilah ARA atau ARB itu? ARA atau kepanjangannya Auto Reject Atas, sedangkan ARB kepanjangannya Auto Reject Bawah sebenarnya istilah ini digunakan kepada saham yang secara sistem bursa mengalami kenaikan atau penurunan yang signiifikan. Pada akhirnya dari kenaikan atau penurunan harga saham yang signifikan tersebut, pada sistem bursa akan memberlakukan suspend (penghentian perdagangan) dalam kurun waktu tertentu. Pada setiap saham memiliki batas auto reject berbeda, bergantung pada harga saham tersebut.

    Bullish vs Bearish


Selanjutnya, Bullish adalah istilah yang dipakai oleh perusahaan untuk menyebut harga saham yang mengalami peningkatan dalam beberapa saat. Biasa dihubungkan juga dengan trand naik suatu saham dalam periode tertentu. Meskipun, bearish merupakan istilah yang digunakan untuk saham yang mengalami penurunan saham dalam beberapa saat.

    Blue Chip

Saham bluechip merupakan istilah untuk saham besar,  yang memiliki pendapatan satabil serta liabilitas dalam jumlah yang cendrung sedikit. Blue Chip memiliki reputasi nasional dan kulaitas yang sangat baik den sangat handal dalam mengelola perusahaan dalm kondisi ekonimi yang baik dan buruk.

    Bid/Ask

Itilah ini menunjuk pada jual dan beli dalam satuan lot pada tiap harga. Kolom Bid mengarah pada pembelian, sebaliknya kolom ask mengarah pada penjualan.

    Cut Loss (CL)

 

Baca juga : Panduan Belajar Saham untuk Pemula dari NolJenis Investasi Paling Menguntungkan untuk Investor Pemula

 

Istilah Cut Loss merupakan tindakan investor untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih dalam. Apabila saham investor mengalami turun yang bekelanjutan, biasanya investor akan menjual langsung saham tersebut, agar tidak mengalamai kerugian lebih banyak.

    Corporate Action

Aksi Korporasi merupakan tindakan yang dilakukan emiten (perusahaan terbuka) yang akan berdampak secara langsung pada perubahaan harga saham. Aksi korporasi ini seperti pembelian saham kembali (buyback), membeli saham perusahaan lain (akuisisi), perusahaan menggabungkan diri dengan perusahaan lain (marger), pembagian divided (dividend day), penerbitan saham baru (right issue), dan lain-lain.

    Capital Gain – Capital Loss

Capital gain merupakan istilah digunakan untuk selisih beli-jual dan memperoleh untung/laba jual dari hasil beli. Sebaliknya capital loss adalah seleisih beli-jual rugi dari hasil beli.

    Dividen

Investor memperoleh keuntungan tidak hanya dari selsish jual beli (capital gain/loss), tapi juga dari hasil untung/laba perusahaan yang akan di bagi pada pemegang saham dalam bentuk dividend.

    Emiten

Emiten merupakan badan usaha yang mengerluarkan surat berharga yang diperjual-belikan. Sederhanyanya emiten merupakan perusahaan yang telah listing di Bursa Efek.

    HAKA/HAKI
 

HAKA (Hajar Kanan) ini merupakan strategi investor dalam membeli saham dengan masang harga tertinggi di kolom offer (antrian jual) supaya probabilitas mendapatkan saham yang diinginkan lebih besar. Sebaliknya, HAKI (Hajar Kiri) adalah strategi investor untuk memasang harga rendah pada kolom Bid (antri beli) supaya segera mungkin terjual dengan harga rendah.

    Take Profit (TP)

 
Semua investor memiliki batasan-batasan keuntungan yang ingin diterima. Jika harga saham investor telah mencapai harga tertentu sesuai ekspektasi investor, mereka akan menjual saham tersebut karena sudah memiliki keuntungan sesuai yang diharapkan investor, hal ini lah yang disebutkan take profit (TP).

Post a Comment for "Pemahaman Istilah- Istilah dalam Saham"