Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR

MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR


Menurut Marquardt dan Reynolds (1994), agar proses pembelajaran terjadi, dibutuhkan sebelas elemen pokok dalam organisasi yaitu, struktur organisasi yang memadai, budaya pembelajaran dalam organisasi, pemberdayaan, kreasi ilmu pengetahuan dan transfer pengetahuan, teknologi pembelajaran, kualitas pembelajaran, strategi pembelajaran, lingkungan yang mampu mendukung, kelompok kerja  dan jejaring kerja, visi pembelajaran dan keterkaitan antarbudaya. Selain itu, ada faktor lain yang memungkinkan proses pembelajaran lebih mudah berlangsung, yang dikenal dengan faktor disiplin pembelajaran. Dalam hal ini Senge (1990) mengemukakan bahwa di dalam organisasi pembelajran yang efektif sangat diperlukan lima faktor disiplin pembelajaran yang harus diwujudkan dan dikembangkan dalam terciptanya organisasi pembelajaran, yaitu:

  1. System thinking
  2. PErsonal mastery
  3. Mental model
  4. Share vision
  5. Team learning

1 System Thinking (Berpikiran Sistem)

Semua orang mesti belajar bagaimana cara menyikapi segalanya secara holistik dan bahwa serentetan kejadian akan saling mempengaruhi satu sama lain. Organisasi pada dasarnya terdiri atas unit-unit itu antara lain ada yang disebut divisi, direktorat, seksi, atau cabang. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk melakukan pekerjaan secara sinergik. Kemampuan untuk membangaun hubungan yang sinergik ini hanya akan dimiliki kalau semua anggota unit saling memahami pekerjaan unit lain dan memahai juga dampak dari kinerja unit tempat dia bekerja pada unit lainnya.

Sering kali dalam organisasi orang hanya memahami apa yang dia kerjakan dan tidak memahami dampak dari pekerjaanya pada unit lainnya. Selain itu sering kali timbul fanatisme seakan-akan hanya unit lainnya tidak berperan yang penting perannya dalam organisasi dan unit lainnya tidak berperan sama sekali. Fenomena ini disebut dengan ego-sektoral. Kerugian akan terus terjadi yang disebabkan oleh ketidakmampuan  user /karyawan/organisasi untuk bersinergi satu dengan lainnya. Pemborosan biaya, tenaga dan waktu. Terlepas dengan adanya perasaan bahwa unit diri-sendiri adalah unit yang sangat penting, tidak adanya pemikiran sistemik ini akan membuat anggota perusahaan tidak memahami konteks keseluruhan dari organisasi.

Kini semakin banyak organisasi yang mengandalkan pada struktur tanpa batas ( borderless organization), atau kalaupun masih menggunakan struktur organisasi berbasis fungsi, kini fungsi-fungsi yang terkait dengan proses yang sama dibuat saling melintas batas fungsi. Organisasi yang demikian disebut organisasi lintas fungsi atau cross-functional organization. Organisasi tersebut, akan membuat proses pembelajaran lebih cepat karena masing-masing orang dari fungsi yang berbeda akan berbagi pengetahuan dan pengalamannya.

2. Personal Mastery

Bagi "Senge", ini adalah disiplin untuk terus-menerus memperjelas dan memperdalam  visi personal, memfokuskan, enegi, mengembangkan kesabaran dan menilai realitas secara obyektif. Hal ini merupakan landasan penting bagi organisasi pembelajaran - fondasi spiritual "organisasi pembelajar".

Organisasi pembelajar memerlukan karyawan yang memiliki kompetensi yang tinggi agar bisa beradaptasi dengan tuntutan perubahan, khususnya perubahan teknologi dan perubahan paradigma bisnis dari paradigma yang berbasis kekuatan fisik (tenaga otot). Selain itu kecepatan perubahan tipe pekerjaan telah menyebabkan banyak pekerjaan tidak dperlukan lagi oleh organisasi karena digantikan oleh tipe pekerjaan baru atau digantikan oleh pekerjaan yang menuntut penggunaan teknologi. Bilamana pekerjaan tidak mau belajar hal baru, maka dia akan kehilangan pekerjaannya. Selain itu banyak pekerjaan (mutasi karyawan) agar memudahkan karyawan untuk memahami kegiatan di unit kerja yang lain demi terwujudnya sinergi. Oleh karena itu karyawan harus belajar hal-hal baru. Penguasaan dan pengetahuan pribadi juga merupakan kegiatan belajar untuk meningkatkan mutu dan kapasitas pribadi kita untuk menciptakan hasil yang sangat kita inginkan yang akan menciptakan suatu lingkungan organisasi untuk mendorong semua anggotanya mengembangkan diri mereka sendiri ke ara sasaran-sasaran dan tujuan yang mereka pilih.

Post a Comment for " MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR"