Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tata Cara Pelaksanaan Haji Ifrad, Qiran, Tamattu

www.info.nikekuko.com  

Tata Cara Pelaksanaan Haji Ifrad, Qiran, Tamattu

 

Salah satu kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke baitullah, yaitu bagi orang-orang Islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan. Ini sesuai dengan firman Allah Swt:

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ

latin: wa lillāhi 'alan-nāsi ḥijjul-baiti manistaṭā'a ilaihi sabīlā.

Arti: "mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS Ali Imran: 97).

Dilansir dari Tafsir as-Sa'di, ketika Baitulah al-haram mengandung segala kebaikan yang di sebut secara umum ini dan akan banyak perincian-perinciannya, maka Allah mewajibkan para hamba yang mukalaf yang mampu melakukan perjalanan kepdanya untuk menunaikan haji. Berdasarkan  pelaksanaan, ibadah haji dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Haji Ifrad


Kata ifrad berarti menyendirikan. Artinya, seseorang melaksanakan ibadah haji saja tanpa melaksanakan umroh. Orang yang melaksanakan haji jenis ini tidak dikenakan dam dan dapat dilaksanakan dengan cara, yaitu:

Pertama, melaksanakan haji saja (tanpa melaksanakan umroh)

Kedua, melaksanakan haji dulu, lalu melaksanakan umroh setelah selesai berhaji.

Tata Cara Haji Ifrad

1. Mengambil miqot

  • Untuk jamaah haji gel. I yg sudah di Madinah, maka ihram ifradnya di Zul Hulaifah/Bir Ali. Adapaun jamaah haji gel. II ihram hajinya di Yalamlam, atau biasanya di bandara (King Abdul Aziz-Jeddah), karena dekat dengan Yalamlam.
  • Bersuci dengan mandi, wudhu, dan niat haji dengan memakai kain ihram.
  • Berangkat menuju Mekkah, perbanyak talbiyah.


2. Mekkah di masjidil Haram

  • Melakukan tawaf Qudum
  • Sai
  • Memakai kain ihram tgl 8 Zulhijjah menuju Mina, untuk mabit dan besoknya 9 Zulhijjah setelah subuh berangkat menuju Arafah


3. Pelaksanaan di Arafah

  • Wukuf di arafah sampai terbenam matahari, perbanyak dzikir, tilawah al-Quran dan beristighfar
  • Pelaksanaan shalat dzuhur dan ashar dengan cara dijama’
  • Shalat maghrib dan isya juga dijama’
  • Setelah matahari terbenam, berangkat menuju Muzdalifah sambal bertalbiyah.

4. Selama di Muzdalifah

  • Mabit di Muzdalifah sampai tengah malam
  • Mencari batu kerikil untuk persiapan melontar jumroh
  • Berangkat menuju Mina


5. Pelaksanaan di Mina

  • Tgl 10 Zulhijjah melontar jumroh Aqobah.
  • Tahallul pertama.
  • Tgl 11 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah (masing-masing 7x lontaran).
  • Tgl 12 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah. Bagi yg ambil Nafar awal, setelah melontar selesai maka harus meninggalkan mina sebelum maghrib.
  • Tgl 13 Zulhijjah bagi yg ambil nafar tsani, melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah.
  • Setelah meninggalkan Mina, kemudian kembali ke Mekkah.


6. Mekkah (Masjidil Haram)

  • Melaksanakan tawaf ifadah & sa’i. bagi yg sebelumnya sudah sa’I ketika tawaf qudum maka tidak usah lagi sa’i.
  • Potong rambut/bercukur.
  • Tahallul tsani
  • Setelah lewat hari tasyriq, maka dapat melaksanakan umroh dengan mengambil miqot dari Tan’im, Ji’ronah/hudaibiyah.
  • Tawaf wada ketika akan meninggalkan mekkah.
  • Setelah tawaf wada, maka pelaksanaan haji telah selesai.
  • Jamaah haji gel.I pulang menuju tanah air, sedangkan gel.II menuju Madinah. 

Tata Cara Pelaksanaan Haji Ifrad, Qiran, Tamattu

Haji Qiran

Kata qiran berarti berteman atau bersamaan. Maksudnya, orang melaksanakan haji dan umroh secara bersamaan dengan sekali niat untuk dua pekerjaan, tetapi diharuskan membayar dam (denda).

Urutan Melaksanakan Haji Qiran

Pertama, jamaah diwajibkan untuk bersuci, mandi dan berwudhu. Kemudian berpakaian ihram, mengerjakan shalat sunah ihram, dan berniat mengerjakan ihram untuk haji dan umroh sekaligus.

Caranya, dengan mengucapkan lafal niat dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: “Aku sambut panggilan Mu ya Allah untuk berhaji dan berumroh.” atau mengucapkan “Aku niat haji dan umroh dengan berihrom karena Allah Ta’ala”.

Setelah itu, berangkat ke Kota Makkah. Di sepanjang jalan, jamaah dianjurkan untuk membaca talbiyah, shalawat kepada Nabi Muhammad, dan membaca doa.

Berdoa ketika sudah masuk Kota Makkah, bedoa saat masuk Masjidil Haram, berdoa saat melihat Ka’bah, melaksanakan thawaf qudum sebanyak 7 kali putaran.

Setelah itu, melaksanakan sa’i tapi tidak perlu memotong atau mencukur sebagian rambut. Dalam keadaan menunggu keberangkatan ke Arafah, jamaah tetap mengenakan pakaian ihram. Kemudian pada tanggal 8 Zulhijjah berangkat ke Arafah.

  • Arafah


Memperbanyak zikir, tasbih, dan membaca  AL-Quran saat tiba di Arafah sambil menunggu wukuf. Pada tanggal 9 Zul Hijjah, baru melaksanakan wukuf di Arafah. Mendengarkan khutbah wukuf, dilanjutkan dengan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara jamak daqdim. Kemudian berangkat ke Muzdalifah.

  • Muzdalifah


    Mabit di Muzdalifah sampai tengah malam.
     Mencari kerikil untuk melontar jumroh 7, 49 atau 70 butir.
     Berangkat ke Mina setelah lewat tengah malam.

  • Mina
  1. Tanggal 10 Zulhijjah melontar jumroh Aqobah 7 kali lontaran . 
  2. Memotong / mencukur rambut 
  3. Tahallul awal 
  4. Memotong dam 
  5. Tanggal 11 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. 
  6. Tanggal 12 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. Bagi yang Nafar Awal setelah melontar jumroh meninggalkan Mina sebelum maghrib. 
  7. Tanggal 13 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. Bagi yang Nafar Tsani setelah melontar jumroh meninggalkan Mina
  8. Kembli ke Makkah


  • Makkah
  1. Melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’i. Bagi yang sudah sa’i ketika thawaf qudum tidak usah sa’i lagi. 
  2. Tahallul tsani 
  3. Memotong dam bagi yang belum. 
  4. Melaksanakan thawaf wada’ bagi yang akan meninggakan Makkah
  5. Berangkat ke tanah air bagi jamaah haji gelombang I dan ke Madinah bagi jamaah haji gelombang II.



Haji Tamattu


 Kata tamattu berarti bersenang-senang. Maksudnya, orang melaksanakan umroh   terlebih dahulu pada bulan-bulan haji,  lalu  ber-tahallul, kemudian berihram  haji  dari  Makkah  atau  sekitarnya pada  8  Dzulhijjah  (hari  Tarwiyah)  atau  9  Dzulhijjah tanpa  harus  kembali  lagi  dari miqat  semula. Selama jeda waktu tahallul  itu, dia  bisa  bersenang-senang karena  tidak  dalam  keadaan  ihram  dan  tidak  terkena larangan ihram tapi dikenakan dam.

Tata Cara Haji Tamattu Rasulullah SAW

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA, perjalanan Rasulullah SAW saat pertama kali berhaji adalah di tahun kesepuluh beliau menetap di Madinah. Saat itulah pertama kali perjalanan haji diikuti oleh banyak umat Islam yang ingin mengetahui bagaimana cara berhaji Rasulullah SAW.

  • Ihram


Rasulullah SAW memulai perjalanan haji dengan bersuci terlebih dahulu, dengan menutup tubuh menggunakan kain kemudian berihram. Kemudian sepanjang jalam menuju Mekah beliau meninggikan suara dan membaca Talbiyah.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرَيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَ النِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيَكَ لَكَ


“Aku menjawab panggilanMu ya Allah, aku menjawab panggilanMu ya Allah, aku menjawab panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku menjawab panggilanMu, sesungguhnya segala pujian dan kenikmatan adalah milik-Mu, demikian pula kekuasaan ini (milikMu), tiada sekutu bagiMu.”

  • Masuk Mekah

Memasuki kota Mekah Rasulullah SAW memegang Hajar Aswad, lalu melanjutkan ibadah dengan tawaf mengelilingi Ka’bah. Tiga putaran dengan berlari kecil, kemudian empat putaran dengan berjalan seperti biasa. Setelah itu beliau mendatangi makam Nabi Ibrahim AS dan shalat dua rakaat, dengan membaca ayat pendek Al-Ikhlas dan Al-Kafirun.

Perjalanan Rasulullh SAW dilanjutkan dengan meminum air zam-zam, lalu menyiramkannya sedikit ke atas kepala dan kembali memegang Hajar Aswad.

  • Bukit Shafa dan Marwah (Sa’i)

Selanjutnya Rasulullah SAW menuju bukit Shafa dan menghadap kiblat membaca doa di bukit tersebut kemudian menuju Marwah dengan berlari hingga pertengahan dua bukit, kemudian berjalan ketika mulai pendakian. Di akhir Sa’I Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat menyampaikan:

أَحِلُّوْا مِنْ إِحْرَامِكُمْ فَطُوْفُوْا بِالْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ وَقَصِّرُوْا وَأَقِيْمُوْا حَلاَلاً حَتَّى إِذَا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ فَأَهِلُّوْا بَالِحِجِّ وَاجْعَلُوْا الَّتِيْ قَدِمْتُمْ بِهَا مُتَعَةً

Artinya: “Bertahallullah dari ihram kalian, maka thawaflah di Baitullah dan di antara Shafa dan Marwah, serta pendekkanlah (rambut-rambut kepala kalian), dan tinggallah (di Makkah) sebagai orang yang halal (yang tidak dalam keadaan berihram) hingga datangnya hari Tarwiyah, maka berihram-lah untuk haji dan jadikanlah apa yang telah kalian datang dengannya sebagai haji Tamattu’,”

  • Mina

Setelah melakukan Khutbah tentang haji dan didatangi rombongan Ali Bin Abi Thalib RA dari Yaman, Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan ke Mina pada tanggal 8 Dzulhijah. Kemudian berihram kembali dan melanjutkan perosesi haji lalu melaksanakan shalat wajib, hingga mendirikan Qubbah untuk berteduh saat wukuf.

  •  ArafahMenuju Arafah Rasulullah sempat berhenti di Masy’aril Haram, kemudian lanjut ke Arafah dan berhenti di kemah yang dibangun di Namirah. Kemudian Rasulullah SAW berkhutbah di Padang Arafah, dan menjamak salat Zhuhur dan Ashar dan melaksanakan Wuquf.

  • Muzdalifah
Dari Arafah perjalanan dilanjutkan ke Muzdalifah dan melaksanakan shalat Jama’ untuk Magrib dan Isya, kemudian istirahat. Subuh keesokan harinya Rasulullah SAW melaksanakan shalat subuh dan wuquf di Muzdalifah, dengan menghadap kiblat dan berdoa sambil bertakbir dan tahmid hingga hari terang.



  • Jumrah Aqabah

Selanjutnya rombongan Rasulullah SAW menuju Mina, untuk melaksanakan tahapan selanjutnya yaitu jumrah Aqabah yang dilakukan beliau di dekat pohon tempat jumrah dilakukan. Kemudian dilemparkan tujuh batu kerikil sambil bertakbir, Rasulullah SAW juga mengucapkan:

لِتَأْخُذُوْا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّى لاَ أَدْرِي لَعَلِّى لاَ أَحُجُّ بَعْدَ حَجَّتِي هَذِهِ


Artinya: “Ambillah dariku manasik haji kalian, karena sesungguhnya aku tidak mengetahui, bisa jadi aku tidak akan melaksanakan ibadah haji lagi setelah hajiku ini.”

  • Sembelih Unta dan Tahallul

Tahapan selanjutnya Rasulullah SAW menuju lokasi penyembelihan hewan di Mina dan menyembelih sendiri 63 unta, kemudian diserahkan kepada Ali Bin Abi Thalib. Kemudian Rasulullah SAW meminta sepotong dari tiap binatang sembelihannya, untuk dimasak dan dimakan oleh beliau.

Adapula riwayat yang menyatakan bahwa usai menyembelih, Rasulullah SAW melanjutkannya dengan mencukur rambut di kepala hingga habis.

  • Kembali ke Mekah

Tahapan terakhir adalah kembali ke Mekah dan melaksanakan Tawaf Ifadhah, sebagai bagian terakhir dari rangkaian haji.
Tips Memanfaatkan Waktu Di Sela Umrah dan Haji Tamattu

Kebanyakan yang memilih haji Tamattu adalah jemaah yang berasal dari daerah jauh, dan tiba lebih awal di tanah suci. Sehingga mereka punya banyak waktu antara umrah dan haji untuk berkegiatan, walaupun harus membayar denda usai pelaksanaan haji nantinya. Untuk memanfaatkan waktu, sahabat muslim bisa melakukan beberapa hal bermanfaat.

Sahabat muslim bisa menimba lebih banyak ilmu dengan mendatangi tempat-tempat besejarah di tanah suci, dimana terdapat banyak bukti kebesaran Allah SWT dan riwayat sejumlah Nabi dan para sahabatnya. Kemudian perbanyaklah melakukan ibadah sunnah yang juga dianjurkan selama berada disana, jangan lupa untuk bersedekah dimana saja dan kapan saja.
Masih Ragu Tata Cara Haji Tamattu? Lakukan Hal Ini

Ketika sahabat muslim masih merasa ragu tentang tata cara haji Tamattu, ada baiknya untuk mencari informasi selengkap-lengkapnya pada penyelenggara haji yang menjadi mitra keberangkatan. Jangan lupa untuk mengikuti setiap pertemuan, manasik, dan bimbingan yang diselenggarakan mitra sehingga tidak ada keraguan lagi atas semua tahapan yang akan dilaksanakan nanti.

Yang perlu diingat, jemaah haji tidak akan dilepas sendirian saat melaksanakan ibadah. Mereka akan didampingi oleh pihak yang berkompeten, untuk memberikan bimbingan dari awal hingga akhir. Ingat saja asalkan sahabat muslim benar-benat ikut semua aturan dan tahapan sesuai petunjuk maka haji akan berjalan dengan lancar.

Sudah seharusnya sebagai umat muslim, melaksanakan haji sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, karena itu merupakan panduan utama. Apalagi haji Tamattu juga menjadi haji yang meman dilaksanakan oleh Rasulullah SAW saat pertama kali berhaji.

Post a Comment for "Tata Cara Pelaksanaan Haji Ifrad, Qiran, Tamattu"